Saturday, June 2, 2018

AA YKPN: Inklusi Keuangan dan Kesejahteraan Masyarakat

Berbagai upaya yang telah dilakukan OJK dalam memfasilitasi penurunan tingkat ketimpangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat luas, dalam bentuk: 

  1. Memperluas program Laku Pandai (branchless banking) dengan jumlah nasabah mencapai 11,8 juta dan melibatkan 428.852 agen dengan saldo tabungan yang telah mencapai Rp1,26 triliun. 
  2. Mendorong pembiayaan KUR (Kredit Usaha Rakyat) agar lebih diarahkan ke sektor produktif. Jumlah realisasi pembiayaan yang disalurkan melalui program KUR hingga Desember 2017 mencapai Rp96,7 triliun atau 90,7% dari target 2017. 
  3. Menginisiasi program KUR Klaster Nasional untuk beberapa komoditas unggulan agar dapat mengakselerasi penyaluran KUR di beberapa bank yang model bisnisnya bukan di segmen ritel. 
  4. Mengoptimalkan peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) yang saat ini telah berdiri 61 TPKAD di tingkat provinsi, kabupaten maupun kota

Laku Pandai

Laku Pandai disingkat dari Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif, yaitu Program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk penyediaan layanan perbankan atau layanan keuangan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lain (agen bank), dan didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi.

Kenapa Laku Pandai diperlukan?
  1. Masih banyak anggota masyarakat yang belum mengenal, menggunakan atau mendapatkan layanan perbankan dan layanan keuangan lainnya. Antara lain, karena bertempat tinggal di lokasi yang jauh dari kantor bank atau adanya biaya atau persyaratan yang memberatkan.
  2. OJK, industri perbankan, dan industri jasa keuangan lainnya berkomitmen mendukung terwujudnya keuangan inklusif.
  3. Pemerintah Indonesia mencanangkan program Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) pada Juni 2012, satu program di antaranya adalah branchless banking.
  4. Branchless banking yang ada sekarang perlu dikembangkan agar memungkinkan layanan perbankan dan layanan keuangan lainnya menjangkau segenap lapisan masyarakat di seluruh Indonesia.
Program ini bertujuan menyediakan produk-produk keuangan yang sederhana, mudah dipahami, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang belum dapat menjangkau layanan keuangan. Selain itu, juga melancarkan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan antarwilayah di Indonesia, terutama antara desa dan kota.

Produk-produk yang disediakan dalam program ini adalah tabungan dengan karakteristik Basic Saving Account (BSA), kredit atau pembiayaan kepada nasabah mikro, dan produk keuangan lainnya seperti Asuransi Mikro.
Konsep sederhana LAKU PANDAI adalah pemilihan dan pelatihan kepada nasabah yang dipilih oleh bank pelaksana LAKU PANDAI menjadi agen-agen penyedia layanan. Selain itu, agen juga dibekali cara-cara memberikan pemahaman untuk menabung dan bertransaksi. Dengan demikian, kegigihan agen diharapkan dapat menumbuhkan keyakinan saudara kita di pelosok untuk memanfaatkan layanan keuangan (keuangan inklusif).

OJK bersama 17 bank dan 350.000 agen diyakini dapat menjangkau 75% wilayah Nusantara. Adapun bank-bank yang sudah meluncurkan program LAKU PANDAI antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Papua dan PT Bank Mandiri Tbk di Makassar. Ada juga PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) yang melayani saudara kita di Lubuk Pakam Sumatera Utara, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) di Grobogan, PT Bank Negara Indonesia Tbk di Bima, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk di Palangkaraya.

Sumber:Booklet Perbankan Indonesia 2018

No comments:

Post a Comment